Pesawat terbang masa kini menggunakan sistem kendali yang terkomputerisasi atau disebut dengan sistem fly by wire.
Sistem
fly by wire
mempunyai program komputer untuk mengolah data yang dipasok dari berbagai
sensor di badan pesawat sehingga terkadang kinerja sistem fly by wire secara detil
tidak sesuai dengan keinginan operator atau pilot.
Karena
sistem kendali yang bisa berpikir ini, kerja pilot menjadi lebih ringan. Dengan
menambahkan sebuah komputer digital antara pilot dan pesawat, maka banyak
sekali keuntungan yang didapat.
Pengertian
Fly By Wire
Istilah
“Fly-by-Wire” (FBW) menyiratkan sebuah sistem kontrol yang hanya menggunakan
sinyal listrik. Dalam sistem kendali fly-by-wire
ini tidak ada lagi penghubung hidraulik maupun mekanikal secara langsung antara
pilot dengan control
surface pada pesawat. Digital fly-by-wire
(DFBW) menggunakan sistem kendali terbang elektronik yang dipasangkan dengan
komputer digital untuk menggantikan sistem kendali mekanikal konvensional. Hal
ini mengubah input-input manual milik pilot yang berhubungan dengan
parameter-parameter kontrol. Sistem ini dikembangkan untuk menghasilkan efek
operasional maksimum tanpa meninggalkan keselamatan.
Sejarah fly by wire
Pesawat
yang pertama kali terbang dengan sistem ini adalah F-8C Crusader NASA yang
telah dimodifikasi. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1972. Kemudian
diikuti oleh USSR dengan Sukhoi T-4. Tak lama berselang, pesawat tempur Hawker
Hunther yang telah dimodifikasi pusat penelitian Farnborough, Inggris
menggunakan kontrol FBW di bangku kanan. Pada bangku kiri diperuntukkan untuk
pilot penyelamat dengan kontrol konvensional dan saklar FBW. Sedangkan pesawat ulang-alik
US yang memiliki kontrol fly-by-wire
digital pertama kali digunakan dalam penerbangan bebas dengan uji coba
pendekatan dan pendaratan pada tahun 1977. Pada tahun 1984, Airbus A320 menjadi
pesawat penumpang pertama dengan kontrol fly-by-wire
digital. Pada tahun 2005, Dassault Falcon 7X adalah jet bisnis pertama dengan
kontrol fly-by-wire
digital.
Dalam
industri penerbangan Indonesia, teknologi fly
by wire baru dikembangkan pada tahun 1990-an pada pesawat N-250.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Cara Kerja Fly By Wire
Ketahanan
Perhatian
utama dalam sistem fly-by-wire
adalah ketahanan. Ketika sistem-sistem kontrol mekanik atau hidraulik mengalami
kerusakan, maka biasanya kerusakan terjadi secara bertahap. Sedangkan jika
kerusakan terjadi pada sistem komputer kontrol penerbangan, maka kerusakan
dapat menyebabkan pesawat menjadi tak terkendali secara langsung. Oleh karena
itu, kebanyakan sistem fly-by-wire
menggabungkan beberapa sistem komputer di dalamnya (triplex, quadruplex, dan
lain-lain). Penggabungan beberapa komputer ini hampir sama dengan cadangan
mekanik atau hidraulik maupun kombinasi keduanya. FBW modern biasanya
menghindari terjadinya gabungan sistem kontrol dengan menambah saluran-saluran
FBW secara terpisah dan berdiri sendiri. Hal ini digunakan untuk mengurangi
peluang kegagalan total hingga tingkat yang amat kecil yang bisa diterima
sistem.
Pemrosesan sinyal
Sebuah
sistem kontrol penerbangan fly-by-wire
digital hampir sama dengan sistem analognya. Namun, pemrosesan sinyal dilakukan
oleh komputer digital. Hal ini dapat meningkatkan fleksibilitas karena komputer
digital bisa menerima input dari sensor manapun dalam pesawat terbang.
Stabilitas elektronik juga akan meningkat karena sistem ini tidak begitu
bergantung pada nilai-nilai komponen listrik penting dalam sebuah pengontrol
analog.
Untuk
memproses sinyal yang masuk, komputer akan membaca posisi dan menjalankan input
dari kontrol pilot dan sensor-sensor pesawat sehingga terjadi penyelesaian
persamaan differensial untuk menentukan sinyal perintah yang cocok untuk
menggerakkan kontrol penerbangan yang sesuai.
Segel penerbangan
Pemrograman
secara digital dimaksudkan untuk membuka akses terhadap perlindungan (proteksi)
pada segel penerbangan. Perancangan pesawat dibuat dengan karakter pengemudian
pesawat yang tepat, agar tetap berada dalam batas-batas aerodinamika dan
struktur pesawat terbang. Sebagai contoh, ketika pesawat berada pada kondisi
yang membahayakan seperti mesin mati mendadak atau pesawat berputar, maka
komputer dalam mode perlindungan penerbangan dapat membantu pilot mengendalikan
pesawat. Software
yang terdapat dalam komputer dapat digunakan untuk menyaring input kontrol agar
terhindar dari guncangan.
Beberapa
aplikasi sistem fly by
wire pada pesawat menggunakan tuas yang berada di samping atau di
tengah perangkat komputer tersebut. Tuas samping dapat membuat proses
pengemudian menjadi lebih ringan, lebih sederhana dan tidak menonjol. Selain
itu juga dapat mengurangi beban pekerjaan pilot.
Manfaat
Fly By Wire
Fleksibilitas
Sistem
elektronik fly-by-wire
bisa bereaksi dengan fleksibel terhadap perubahan kondisi aerodinamika. Caranya
adalah dengan menyesuaikan pergerakan bidang kontrol pesawat sehingga reaksi
pesawat terbang terhadap kontrol input sesuai dengan kondisi penerbangan.
Selain itu, sistem elektronik membutuhkan perawatan yang lebih mudah
dibandingkan dengan sistem mekanik dan hidraulik yang membutuhkan pelumasan,
penyesuaian tegangan, pemeriksaan kebocoran, penggantian oli, dan lain-lain.
Lebih dari itu, posisi sirkuit elektronik yang berada diantara pilot dan
pesawat dapat meningkatkan keselamatan. Contohnya, sistem kontrol dapat
mencegah mesin mati tiba-tiba, serta dapat mengingatkan pilot ketika menekan
airframe terlalu kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar